Infaq dan Sedekah

infaq dan sedekahInfaq dan Sedekah, dua hal yang terkadang membuat bingung para #sedekaholic. Apa perbedaan dan persamaannya? Tapi sebenarnya apabila kita berniat berbuat baik, tidak usah mempermasalahkan arti, persamaan maupun perbedaaannya.
Tentang Sedekah
Asal mula kata Sedekah adalah dari bahasa arab shadaqa yang artinya “benar.”Jadi kesimpulannya dari asala kata tersebut orang yang gemar melakukan sedekah adalah orang yang benar tentang keyakinan dan pengakuan imannya, dalam arti dia termasuk orang yang mempunyai iman. Secara istilah yang dimaksud dengan sedekah adalah sama dengan pengertian infaq dan juga hukum dan ketentuan-ketentuan yang mengaturnya. Bedanya, jika infaq ada hubungannya dengan materi, sedangkan sedekah mempuyai arti yang lebih luas jika didalami, yaitu lebih bersifat berhubungan dengan hal yang bersifat non materi.
Salah satu hadits yang menjelaskan infaq dan sedekah seperti berikut ini : “Tujuh kelompok yang akan mendapatkan naungan dari Allah SWT pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-NYA diantaranya yaitu: “Sesorang yang menyedekahkan hartanya dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.”(HR. Ahmad).
Sedekah mempunyai makna asal tahqiqu syai'in bisyai' secara terminologi syariat, yang secara harfiah berarti menetapkan atau menerapkan sesuatu pada sesuatu. Lebih bersifat sukarela dan tidak terikat dengan syarat tertentu dalam hal apa yang dikeluarkan, baik mengenai banyaknya, waktu, jenis dan tingkatannya. Atau lebih luas lagi berarti pemberian secara sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, pemberian yang tentunya bukan hanya harta saja. Terutama kepada kaum dhuafa (miskin) pada setiap kesempatan tanpa ditentukan jenis, banyak maupun waktunya.
Sedekah tidak hanya terbatas pada pemberian materi saja tetapi juga bisa berwujud jasa atau pertolongan yang mmberi manfaat bagi sesama. Bahkan tanpa kita sadari senyum ikhlas untuk membuat senang orang lain termasuk dalam kelompok sedekah. Sedekah memiliki ruang lingkup yang sangat luas dan dijelaskan di Al-Qur'an termasuk semua jenis pertolongan.
Sedekah adalah segala wujud nilai kebajikan yang tidak terikat oleh banyaknya, waktunya dan juga yang tidak terbatas hanya pada materi saja tetapi juga bisa berwujud non materi, misalnya menyingkirkan ranjau paku di jalan supaya orang lain tidak celaka, menuntun dan menyeberangkan orang tuna netra, memberikan senyuman ikhlas dan wajah yang manis kepada sesama. Bahkan bercanda, menyenangkan dan menyalurkan syahwatnya pada istri juga termasuk contoh sedekah.
Tentang Infaq
Asal mula kata Infaq adalah dari kata anfaqa yang artinya mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Secara istilah keagamaan, infaq mempunyai arti mengeluarkan sebagian dari harta kita atau pendapatan/penghasilan kita untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. Jika zakat mengenal nishabnya, untuk infaq tidak mengenal nishab. Jadi infaq da sedekah hampir mirip.
Allah berfirman: “Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit”. (QS. 3:134)
Infaq adalah pengeluaran sukarela yang di lakukan seseorang, setiap kali ia mendapat rizki, jumlahnya sebanyak yang dikehendaki, tidak ada batasan nishab seperti zakat. Allah memberi kebebasan seluas-luasnya kepada pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa jumlah yang yang akan diberikan.
Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf), maka infaq boleh diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk kedua orang tua, anak-yatim, dan sebagainya (QS. 2:215)
Terkait dengan infak ini Rasulullah SAW bersabda : ada malaikat yang senantiasa berdo'a setiap pagi dan sore : "Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran". (HR. Bukhori)

Demikian sahabat #sedekaholic, semoga ulasan diatas bisa membuat kita semakin semangat melakukan infaq dan sedekah.

0 comments:

Post a Comment