Mental Orang-Orang Kaya (Bagian II)

mental orang-orang kaya

Mental orang-orang kaya bagian kedua ini merupakan kelanjutan artikel sebelumnya. Seperti pada artikel sebelumnya bahwa mental orang-orang kaya itu bisa dibentuk. Dimulai dengan melatih kebiasan-kebiasan yang mengarah kesana. Semoga teman-teman #sedekaholic sudah siap untuk artikel mental orang-orang kaya berikut ini.

Mental orang-orang kaya bisa terbentuk dari kebiasaan kita suka memberi pertolongan kepada orang lain. Meraka tidak akan menghidar atau kabur ketika teman atau tetangga minta bantuan, karena sejatinya mental orang-orang kaya itu suka menolong (memberi). Misal ada teman atau tetangga yang minta tolong, bukan berarti kalau tidak punya terus tidak membantu. Dia akan membatu dengan caranya sendiri, sesuai kemampuannya.

Mereka yang bermental orang-orang kaya berani bertanggung jawab dan tidak kikir. Bahkan pada saat uang menipis mereka berani mengeluarkan uang di dompet untuk mentraktir teman. Bukan justru merengek minta ditraktir.

Mental orang-orang kaya itu selalu merasa CUKUP! Tidak haus harta benda untuk tujuan pamer. Tidak harus mempunyai mobil banyak, baju banyak, rumah banyak dan sebaginya. Bedanya, pada saat mereka merasa cukup, mereka akan selalu siap untuk berbagi atau sedekah. Dan itu menjadi hal yang rutin dilakukan. Tidak kikir terhadap tetangga kanan kiri dan sedekah tidak harus menunggu hari-hari tertentu. Setiap ada kesempatan mereka selalu sedekah, bahkan jika tidak sempat mereka akan menyempatkan diri.

Mental orang-orang kaya itu tidak mengambil hak lain, apalagi berniat korupsi. Apabila mereka masih mau korupsi, maling dan menyuap sana-sini itu tandanya mentalnya belum seperti orang-orang kaya. Mentalnya masih miskin semiskin-miskinnya. Mereka pantang mengambil hak orang lain sekecil apapun, jujur dari hati, bukan untuk ditunjukkan kesana kemari bahwa dia orang yang jujur.

Mental orang-orang kaya itu punya hati yang percaya bahwa Allah Maha Kaya!.Jadi kalau sedekah kadang-kadang sudah tidak ragu untuk mnegosongkan dompet. Habiskan tanpa sisa. Mereka tidak pernah mengeluh tidak mempunyai uang. Meskipun dalam keadaan kekurangan uang, dia yakin saja bahwa hidup selalu dicukupkan oleh Allah karena Allah Maha Kaya!. Mereka pantang meminta tapi kalau dikasih mereka terima. Kita harus paham bahwa minta itu berbeda dengan diberi.

Mental orang-orang kaya itu mandiri. Sebisa mungkin tidak merepotkan orang lain. Mereka selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan sendiri dari hasil keringatnya tanpa harus merepotkan orang lain. Pada saat dalam keadaan keuangan yang minim mereka masih tetap saja tersenyum, karena mereka yakin senyum juga sedekah.

Jadi intinya, mental ora-orang kaya itu tidak haru sempurna menjadi manusia. Tapi minimal mempunyai hati yang selalu bersyukur, rajin sedekah, suka menolong, berusaha untuk tidak merepotkan orang lain, mudah tersenyum, dan tentunya disayang Allah karena setiap kebaikannya dicatat oleh malaikat, alam semesta mendukung dan jika Allah berkehendak Kun Fa Yakun, semoga kelak menjadi orang kaya yang sesungguhnya.

Demikian teman-teman #sedekaholic, semoga bisa menginspirasi kita semua untuk mempunyai mental orang-orang kaya.

0 comments:

Post a Comment